LEGENDA DAN SEJARAH DESA MUKTISARI
a. LEGENDA DESA
Pada jaman dahulu Desa Muktisari berupa hutan. Suatu ketika datang seorang yang kami belum secara pasti mengetaui namanya, beliau datang ke suatu daerah yang saat ini kita kenal dengan Desa Muktisari, identitas beliau ini hingga kini masih misteri masih kita cari informasi yang sesungguhnya hanya menurut seuah sumber beliau mempunyai kesukaan pada waktu mudanya suka merantau dan mengembara maupun bertapa serta berguru untuk mendapatkan ilmu dan kesaktian.
Suatu hari beliau menjelajahi daerah sekitar dan ingin menjadikan daerah ini menjadi tempat tinggalnya dan untuk membuka lahan dengan cara membakar hutan maka dibakarlah hutan tersebut sehingga api membakar seluruh kawasan dan begitu hebatnya api membakar hutan sehingg meluas keseluruh hutan, sampai dengan api padam terlihatlah seperti pulau dala peta yang ini sampai sekarang menjadi batas Desa.
Sepadamnya Api masih meninggalkan satu buah pohon yang sangat besar ketika masa itu pohon tersebut bernama Pohon Kenteng, oleh karena itu sampai dengan sekarang ada Dukuh yang bernama dukuh Kenteng, setelah beberapa lama muncullah banyak pendatang yang bermukim di daerah ini diantarana tokoh Agama masa lampau yang bernama Kyai Ketug disinilah peradaban mulai muncul dan ssampai dengan sekarang ada Dukuh yang bernama dukuh Ketugon yang di ambil dari nama seorang kiyai yakni Kiyai Ketug.
Dan diantara Ketugon dan Kenteng karena menyisakan sebuah pekarangan yang luas diantara daerah tersebut dan posisinya secara kebetulan ditengah tengah maka dari itu diberinama Karang tengah yang berasal dari bahasa jawa karangan neng tengah yang sampai dengan sekarang disebut Dukuh Karangtengah.
Adapun pemberian nama daerah ini yang kini kita ketahui sebagai Muktisari merupakan pemberian sekelompok orang dimana setelah terbentuknya peradaban disini orang yang membentuk wilayah ini tidak diketahui keberadaannya karena kesukaannya memang suka merantau atau bertapa serta berguru untuk mendapatkan ilmu dan kesaktian, namun masyarakat peradaban saat itu bersepakat utuk mengenang jasanya memberi nama wilayah ini dengan nama Mukti yang berasal dari bahasa jawa yang artinya jarang ketemu karena beliaunya memiliki kegemaran merantau, dan Sari berasal dari bahasa Jawa juga yang artinya inti atau penting, yang jika ita gabungkan menjadi Muktisari yang bisa di artikan Orang yang sakti dan penting namun jarang bertemu.
b. SEJARAH DESA
TAHUN KEJADIAN |
PERISTIWA BAIK |
PERISTIWA BURUK |
s.d 1945 |
|
Kekurangan Pangan |
1965 |
|
Terdampak meletusnya G30SPKI |
1971 |
Pendirian Madrasah Ibdidaiyah |
|
1975 |
Pembangunan Balai Desa |
|
1975 |
Pilkades Pertama (Bpk M.Ngarsis) |
|
1985 |
Pilkades Kedua (Bpk Ngadenan) |
|
1985 |
Pendirian TK/RA Riyadotul Atfal |
|
1986 |
|
Sungai Lukulo Meluap sampai ke Desa Murtirejo |
1992 |
|
Sungai Lukulo Meluap kedua sampai ke Desa Murtirejo |
1993 |
Pilkades ke tiga (Bpk Darus Nurhadi) |
|
2001 |
Pilkades ke empat (Bapak Asmungi) |
|
2003 |
Pmbangunan Polindes |
|
2005 |
Pemindahan/Pembangunan Balai Desa |
|
2006 |
Adanya Pembangunan RSUD di Muktisari |
|
2007 |
Pilkades Kelima ( Bapak Hamid) |
|
2011 |
Pembangunan Gedung Serba Guna |
|
2012 |
Adanya Bendungan/Grounsild sungai |
|
2013 |
Peresmian Gedung Serbaguna oleh Bupati ( Buyar Winarso) |
|
2013 |
Pilkades Keenam ( Bpk Edi Purwanto, A.Md) |
|
2015 |
Hibah tanah dari dari bapak Muhaerun Khasan ke Pemdes seluas 420 m2(30 Ubin) |
|
2018 |
Pembangunan Lapangan Desa |
|
2019 |
Pilkades ketujuh ( Bapak Sa’dan,ST) |
|